DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah Penyerta
Muktamar XIV
Di PC Persis Soreang
Tentang:
"SUKUK/OBLIGASI SYARIAH"
بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah
Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
1. Firman
Allah :
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ
يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ
الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا
وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ
رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللهِ وَمَنْ عَادَ
فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ. البقرة : 275.
Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya. Q.s. Al-Baqarah : 275.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
أَوْفُوا بِالْعُقُودِ.... المائدة : 1.
Hai
orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Q.s. Al-Maidah : 1.
2.
Hadis-hadis Nabi Saw:
عَنْ كَثِيرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ الْمُزَنِىُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ
-صلى الله عليه وسلم- قَالَ: اَلصُّلْحُ جَائِزٌ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ
صُلْحًا حَرَّمَ حَلاَلاً أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا وَالْمُسْلِمُونَ عَلَى
شُرُوطِهِمْ إِلاَّ شَرْطًا حَرَّمَ حَلاَلاً أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا
Dari Katsir
bin Abdullah bin Amr bin Auf Al-Muzani dari ayahnya dari kakeknya, bahwa
Rasulullah saw. bersabda, 'Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin,
kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram,
dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka, kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram." H.r. Musnad Ahmad,
II : 306, At-Tirmidzi, III : 634. Abu Daud, II : 304, Ibnu Majah, II : 788.
عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللهِ
قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا
وَمُؤْكِلَهُ قَالَ قُلْتُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ قَالَ إِنَّمَا نُحَدِّثُ
بِمَا سَمِعْنَا
Dari Alqamah
dari Abdulah, ia berkata,"Rasulullah saw. melaknat pemakan riba dan yang
memberi makannya, beliau bersabda,'Aku katakan,'Pencatatnya, dan dua saksi.' Ia
berkata lagi,'Kami menceritakan hanya yang kami telah mendengarnya.'" H.r.
Muslim, III : 1218.
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ لِمَرْوَانَ أَحْلَلْتَ بَيْعَ الرِّبَا. فَقَالَ
مَرْوَانُ مَا فَعَلْتُ. فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَحْلَلْتَ بَيْعَ الصِّكَاكِ
وَقَدْ نَهَى رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ بَيْعِ الطَّعَامِ حَتَّى
يُسْتَوْفَى. قَالَ فَخَطَبَ مَرْوَانُ النَّاسَ فَنَهَى عَنْ بَيْعِهَا. قَالَ
سُلَيْمَانُ فَنَظَرْتُ إِلَى حَرَسٍ يَأْخُذُونَهَا مِنْ أَيْدِى النَّاسِ. (صحيح مسلم
- عبد الباقي - 3 / 1162: السنن الكبرى للبيهقي وفي ذيله الجوهر النقي - 6 / 31
: مسند أحمد - الرسالة - (14 / 101. رقم 8365)
Dari Abu
Hurairah bahwasanya ia berkata kepada Marwan; 'Apakah engkau telah menghalalkan
riba? Marwan menjawab, 'Aku tidak melakukannya.' Berkata Abu Hurairah, 'Engkau
telah halalkan sukuk padahal Rasulullah saw. telah melarang menjual makanan
sehingga dimiliki. Kemudian Marwan berkhutbah dan melarang menjualnya.'
Sulaiman berkata, 'Maka aku melihat penjaga mengambilnya kembali dari tangan
orang-orang." Shahih Muslim –Abdul Baqi-, III : 1162, As-Sunanul Kubra
Al-Baihaqi, dan dalam Dzail Jauhari An-Naqi, VI : 31, Musnad Ahmad,
-Ar-Risalah- XIV : 101. No 8365.
أَنَّ ابْنَ
عُمَرَ وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ كَانَا لاَ يَرَيَانِ بَأْسًا بِشِرَاء الرَّزْقِ
إذَا خَرَجَت الْقُطُوطُ ، وَهِيَ : الصِّكَاكُ ، وَيَقُولُونَ : لاَ تَبِعْهُ
حَتَّى تَقْبِضَهُ.
Sesungguhnya
Ibnu Umar dan Zaid bin Tsabit kedua tidak memandang apa-apa menjual makanan
(yang belum dipegang atau dikuasainya) jika sudah berupa Qathut yaitu sukuk dan
mereka mengatakan, 'Janganlah menjualnya sampai kau memilikinya."
عَنْ نَافِعٍ
، قَالَ : نُبِّئْت ، أَنَّ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ كَانَ يَشْتَرِي صِكاك الرَّزْقِ
، فَنَهَى عُمَرُ أَنْ يَبِيعَ حَتَّى يَقْبِضَ. (مصنف ابن أبي شيبة - ترقيم عوامة -
6 / 294. باب - فِي بيعِ صكّاكِ الرَّزق ِ رقم: 21478-21477)
Dari Nafi,
ia mengatakan, 'Diberitakan kepadaku bahwa Hakim bin Hizam ia membeli sukuk
makanan lalu Umar melarang menjual sehingga ia memilikinya." Mushanaf Ibnu
Abu Syaibah, VI : 294, Bab Fi bai'i shakkak ar-Razqi. No. 21477-21478.
MENDENGAR:
- Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah K.H. Usman Shalehuddin
- Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis K.H. Prof. Dr. Maman Abdurrahman. MA
- Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh: . 1. Dr. A. Hasan Ridwan. 2. K.H. Jeje Zaenudin M.Ag.
- Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas
MENIMBANG:
- Larangan Islam tentang segala bentuk transaksi barang dan atau jasa yang mengandung unsur Riba, Maisir, Jahalah, Gharar, dan Ghasy.
- Maslahat dan mafsadat dari diterbitkannya Sukuk/obligasi syari'ah
- Belum adanya kesepakatan pendapat mengenai hukum sukuk/obligasi syari'ah terutama dalam tatanan aplikatif.
- Perlu adanya kejelasan dan ketegasan status hukum tentang sukuk/obligasi syariah.
- Praktek sukuk yang ada pada saat ini masih belum memenuhi pensayaratan Mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, dan istishna secara syar'i.
- Negara wajib memelihara kemaslahatan umat terutama menyangkut aset umat Islam.
- Perlu adanya solusi dengan sukuk atau lainnya yang sesuai dengan syariat.
Dengan
demikian Dewan Hisbah Persatuan Islam
MENGISTINBATH
:
- Obligasi konvensional hukumnya haram
- Sukuk/obligasi syariah pada saat ini masih mengandung unsur-unsur keraguan.
- Untuk kemaslahatan umat sukuk dapat dipertimbangkan sebagai solusi alternatif.
Demikian
keputusan Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah
terlampir.
الله يأخذ بأيدينا الى ما فيه خير للإسلام و المسلمين
Bandung, 7 Agustus 2010 M/ 26 Sya’ban 1431 H
DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Ketua Sekretaris
K.H. USMAN
SHALEHUDDIN K.H. WAWAN SHOFWAN Sh
NIAT:
05536 NIAT:
30400
Tidak ada komentar:
Posting Komentar