Bagaimana
rasanya bila kehidupan ini tanpa dihiasai keindahan? Seni hadir dalam kehidupan
manusia sehari-hari. Perhatikanlah peralatan dapur yang digunakaan saat makan
dan minum, pakaian yang dikenakan, kendaraan yang dinaiki saat berangkat kerja,
rumah yang dihuni, handphone yang berdering saat menerima telpon atau sms,
siaran radio yang disimak, acara televisi yang ditonton. Semua benda itu
dibuat atas pertimbangan seni, meskipun seni bukanlah kebutuhan pokok.
Bila dilihat
dari penciptaannya, keindahan terbagi jadi dua macam. Pertama,
keindahan yang diciptakan oleh Allah SWT yaitu keindahan alam jagat raya. Kedua,
keindahan yang diciptakan oleh manusia yaitu “karya seni” misalnya; seni rupa,
seni musik, senitari, seni kriya, seni keramik, seni tekstil dan seni teater.
Karya
seni bermula dari imajinasi. Seniman berpikir dan terus berpikir. Dalam
benaknya terbesit sebuah pertanyaan, ’bagaimana sesuatu itu agar bisa terlihat
indah?’lalu lahirlah berbagai aktivitas untuk mewujudkan hal itu sehingga
tercipta lah seni rupa (lukisan, gambar), seni pahat (ukiran), seni keramik,
seni kriya dan seni tekstil. Pertanyaan lain yang muncul ialah,”
bagaimana sesuatu itu agar bisa terdengar indah?” ia pun berusaha
mewujudkan hal itu sehingga terciptalah musik. Musik merupakan gambaran pikiran
dan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk bunyi yang berirama,
bermelodi dan berharmoni. Selanjutnya muncul pertanyaan,” bagaimana sesuatu itu
bisa dilihat dan didengar dengan indah?” ia pun melakukan kegiatan untuk
mewujudkannya. Sehingga lahirlah seni teater dan seni film.
Seni itu
terkait erat dengan ‘rasa’ keindahan. Keindahan adalah sesuatu hal yang
menyenangkan bila dilihat atau didengar. Apabila keindahan berhubungan dengan
penglihatan, maka rasa keindahan itu berkaitan dengan kepekaan visual
seseorang. Sedangkan apabila keindahan berhubungan dengan pendengaran, maka rasa
keindahan itu berkaitan dengan kepekaan audio seseorang. Adapun contoh
keindahan visual adalah gambar, lukisan, sablon, batik, reklame, dekorasi,
design dan lain-lain. Sedangkan contoh keindahan audio adalah irama, melodi,
harmoni, dan lain-lain.
Manusia memiliki
dua hemisfer (belahan) otak yaitu otak kanan dan otak kiri.
Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi mengembangkan
kecerdasan intelijen. Hal hal yang berhubungan dengan otak kiri ialah kemampuan
logika, matematika, bahasa, dan rasio. Sedangkan otak kanan berfungsi
mengembangkan kecerdasan emosional. Kecerdasan itu berkaitan dengan kemampuan merasakan (intuitif), menyanyi, menari, dan melukis. Jadi Otak kanan berpotensi untuk mengembangkan seni.
Setiap manusia pada hakikatnya punya potensi itu.
Kesenian
termasuk ke dalam tujuh unsur kebudayaan universal. Disebut universal karena
kesenian ada pada setiap kebudayaan masyarakat mana pun. Kesenian
merupakan usaha manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seni
berkontribusi positif bagi kehidupan manusia. Di antaranya, seni
dapat meningkatkan motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Motivasi
manusia bisa naik atau turun. Salah satu usaha meningkatkan motivasi dengan cara
ditraining. Para peserta biasanya diberi materi-materi tertentu oleh motivator.
Dalam materi itu, dimasukan tanyangan-tayangan film atau animasi tertentu yang
dapat menggugah rasa. Sehingga peserta terasa bergairah untuk berbuat sesuatu.
Seni
menambah kecerdasan. Sekarang sudah banyak beredar CD-CD interaktif yang mudah
didapat. CD itu berbentuk audio visual berisikan materi-materi yang mudah
dicerna oleh anak. Dengan CD itu, anak jadi terbantu belajarnya. Dengan
demikian kecerdasaan anak bisa bertambah.
Dunia
pendidikan tak bisa lepas dari seni mengajar. Guru yang efektif akan melibatkan
seni (disadari atau tidak disadari) dalam praktik mengajarnya. Mulai dari cara
menyambut murid di sekolah, pakaian yang dikenakan oleh guru, cara mengundang
murid untuk belajar, cara meningkatkan akhlak murid, cara manejemen kelas, cara
menata kelas, cara memperkenalkan diri, cara mengatur posisi tempat duduk
murid, cara memberikan tugas kepada murid, cara membuat aturan kelas dan
lain-lain.
Seni
bisa jadi media kritik sosial. Kepadatan penduduk di kota-kota besar menimbulkan
masalah sosial. Di antaranya kemiskinan, pendidikan, pengangguran,
kesenjangan, korupsi. Mereka yang peduli terhadap masalah sosial lalu
menuangkan kritiknya ke dalam bentuk film, lagu, gambar/ karikatur.
Seni bisa
dijadikan media pemersatu. Setiap organisasi biasanya punya simbol-simbol
tertentu. Simbol itu bisa berbentuk bendera atau panji. Panji itulah yang jadi
simbol pemersatu anggota-angotanya. Selain itu, ada juga lagu mars.
Biasanya dinyanyikan saat acara-acara tertentu pada ormas tersebut.
Seni
digunakan juga dalam promosi dagang. Adversiting (periklanan)
digunakan untuk mengajak konsumen supaya membeli produk tertentu. Agar
masyarakat tersugesti memiliki produk itu. Maka dibuatlah iklan yang semenarik
mungkin lalu iklan itu ditayangkan berulang-ulang agar konsumen mudah mengingat
produknya.
Itulah
beberapa kontribusi positif dari seni. Tapi Apakah semua seni sesuai
dengan ajaran Islam? Tentu saja tidak, Islam punya rambu-rambu terhadap
masalah itu. Patokan itu haruslah ditaati oleh setiap muslim.
Seni berasal
dari gagasan manusia. Manusia itu sendiri ada di seluruh penjuru dunia. Tentu
saja, hal itu berpengaruh pada cara berpikir yang berbeda-beda. Gagasan yang
berbeda bisa menciptakan kesenian yang beragam.
Seni
merupakan perkara dunia. Terhadap urusan ini, Nabi Muhammad meyerahkannya
kepada manusia, beliau bersabda,” Kalian itu lebih tahu tentang urusan
dunia kalian”. Selain itu, kaidah ushul fiqih mengatakan, “Hukum
asal dalam perkara dunia itu boleh (halal) kecuali ada dalil yang memalingkannya
(melarangnya)“. Jadi seni itu dibolehkan.
Meskipun
seni itu dihalalkan tapi seni bisa berubah jadi haram bila ternyata
mengarah kepada kemusyrikan. Pada suku terasing yang belum terjamah oleh
ajaran Islam, mereka punya gagasan animisme dan dinamisme. Kemudian mereka yang
ahli menggambar akan meng gunakan keahliannya itu untuk membuat patung, lalu
patung itu dijadikan tuhan. Patung yang dianggap oleh mereka dapat
memberikan keselamatan dan kemakmuran, dan biasanya mereka punya lebih dari
satu patung. Setiap patung memilki peran yang berbeda-beda, dan mereka pun
melakukan ritual pemujaan kepada patung tersebut. Sedangkan mereka yang
ahli menciptakan lagu. Lalu mereka tujukan lagu itu sebagi iringan upacara
ritualnya. Inilah seni yang mengandung kemusyrikan. Oleh karena itu, seni
yang demikian dilarang
“Dan Kami
tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya,’ Bahwasanya tidak ada tuhan (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku’.” (QS. Al-Anbiya’ : 25)
Dalam
kehidupan sehari-hari unsur keindahan memang cenderung didahulukan. Misalnya,
seorang ikhwan yang hendak mencari calon istri, barangkali yang pertama dilihat
ialah keindahan fisiknya (minimal foto close up ). Contoh
lain, ketika manusia berada di pusat perbelanjaan, ia hendak beli pakaian,
sepatu, sandal, dan itu semua mempertimbangkan faktor keindahan
(modelnya bagus atau tidak?).
Dalam Islam
kebenaran wahyu didahulukan daripada faktor keindahan manusia. Misalkan, hanya
karena ingin disebut cantik (indah), tak sedikit wanita yang
memperlihatkan auratnya. Padahal dalam Islam aurat itu wajib ditutupi.
Allah berfirman,
” Hai
anak adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan (QS Al-‘Araf: 26)”.
Contoh lain,
ada pria yang mengubah jenis kelaminnya, supaya ia bisa berhias layaknya
perempuan. Padahal secara tegas Rasulullah Saw. melaknat siapa saja yang
menyerupai lawan jenis. Sebagimana yang tertuang dalam hadits,
” Rasulullah
melaknat para lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang
menyerupai lelaki” (HR Bukhari).
Ada juga
orang yang menggambar tubuhnya dengan tatto supaya terlihat
indah. Padahal dalam hadits dikatakan bahwa hal itu dilaknat.
Sebagaimana dalam hadits,
” Rasululah
melaknat orang yang mentato dan yang minta untuk ditato” (HR Bukhari)
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa seni itu kebutuhan manusia dan halal tapi seni
berubah jadi haram bila membuat manusia jadi syirik dan bermaksiat kepada Allah
SWT.
Rijal Arham,
S.Sos.I
(Peserta
Halaqah Muballigh Pusdiklat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar