DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah II Pasca Muktamar XIII
Di PC Persis Banjaran
Tentang:
“HUKUM JUMAT BAGI MUSAFIR”
بسم الله
الرحمن الرحيم
Dewan
Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
1.
Firman Allah tentang wajib Jumat
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
(٩)
Hai
orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Q.s. Al-Jumu’ah:9
2.
Hadis Rasulullah saw. tentang golongan yang dikecualikan dari kewajiban Jumat
Dari
Thariq bin Syihab, dari Nabi saw. saw. beliau bersabda, “Jum’at itu adalah hak
yang wajib bagi setiap muslim secara berjama’ah kecuali empat golongan; hamba
sahaya, perempuan, anak-anak, dan yang sakit.” H.r. Abu Daud, Sunan Abu
Daud, I:347
3.
Hadis yang menerangkan bahwa pada saat wukuf yang jatuh pada hari Jumat di
Arafah Rasulullah saw. salat zhuhur dijama dengan ashar
...
Selanjutnya beliau berangkat hingga sampai di Arafah, maka beliau menemukan
tenda yang telah dibangun untuknya di Namirah, kemudian beliau singgah di
Namirah, sehingga tatkala tergelincir matahari, beliau menyuruh dibawakan Qaswa
(unta beliau), kemudian unta itu diserahkan padanya. Selanjutnya beliau sampai
di lembah, terus beliau memberi khutbah pada orang-orang...(kemudian
dikumandangkan adzan) selanjutnya iqamat, terus beliau salat Dzuhur, kemudian
iqamat, dan terus salat Ashar, serta beliau tidak salat apapun di antara kedua
salat itu. H.r.
Muslim, Shahih Muslim,
II:886
4.
Hadis tentang Ibnu Umar yang melaksanakan Jumat ketika safar sebagai berikut:
Dari
Atha, dari Ibnu Umar, ia berkata, "Beliau (Ibnu Umar) berada di Mekah,
lalu salat Jumat. (setelah selesai) ia melangkah ke depan untuk salat sunat dua
rakaat, kemudian melangkah ke depan untuk salat sunat empat rakaat. Dan bila
berada di Madinah ia salat Jumat, lalu kembali ke rumahnya, maka salat dua
rakaat dan tidak salat di masjid. Maka ditanyakan kepadanya, lalu ia berkata,
"Rasulullah saw. melakukan hal itu (salat sunat bada Jumat di rumahnya). H.r. Abu Daud, Sunan Abu
Daud, I:363
5.
Hadis tentang Ibnu Umar yang tidak melaksanakan Jumat ketika safar sebagai
berikut:
Dari
Nafi, sesungguhnya Ibnu Umar diterangkan kepada beliau bahwa Sa'id bin Zaid bin
Amr bin Nufel, dan ia orang Badar, sakit pada hari Jumat Lalu Ibnu Umar
berangkat untuk menengoknya menjelang siang, dan telah dekat waktu Jumat, dan
Ibnu Umar tidak melaksanakan Jumat . H.r. Al-Bukhari, Fathul Bari, VII:360, No. 3.991
MENDENGAR:
- Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah KH.Usman Shalehudin
- Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis K.H. Drs. Shiddiq Amien, MBA
- Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh: K.H. Luthfi Abdullah Ismail, Lc
- Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas
MENIMBANG:
- Keputusan Dewan Hisbah tahun 2001 yang beristinbath bahwa "Musafir tidak dikecualikan dari kewajiban Jumat"
- Hadis-hadis tentang empat golongan yang dikecualikan dari wajib Jumat adalah sahih.
- Hadis-hadis tentang musafir yang dikecualikan dari wajib Jum'at semuanya daif.
- Wukuf Nabi di Arafah terjadi pada hari Jumat, 9 Dzulhijjah tahun 10 H. dan Nabi melaksanakan salat zhuhur dan ashar dijama dan diqasar.
- Ada pemahaman wukuf Nabi di Arafah terjadi pada hari Sabtu, 10 Dzulhijjah tahun 10 H. Dengan demikian, pada hari Jumat Nabi berada di Mina dan beliau melaksanakan salat zhuhur dan ashar bukan salat Jumat.
- Ada pemahaman bahwa musafir tidak wajib Jumat karena tidak ditemukan keterangan Nabi saw. salat Jumat waktu shafar termasuk waktu pelaksanaan haji.
- Tidak ditemukan satu keteranganpun selama Nabi melakukan safar haji atau lainnya melakukan Jum’at.
- Ditemukan keterangan bahwa Ibnu Umar salat Jumat ketika Safar di Mekah.
- Ditemukan keterangan bahwa Ibnu Umar ketika menjenguk yang sakit di Badar tidak melaksanakan Jumat
- Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji adalah musafir.
- Perlu dipertegas kembali tentang hukum Jumat bagi musafir.
Dengan
demikian Dewan Hisbah Persatuan Islam
MENGISTINBAT:
- Merevisi keputusan Dewan Hisbah tahun 2001 yang menetapkan bahwa "Musafir tidak dikecualikan dari kewajiban Jumat"
- Musafir boleh tidak melaksanakan Jumat
- Musafir yang tidak melaksanakan Jumat wajib salat zuhur
Demikian
keputusan Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah
terlampir.
الله يأخذ
بأيدينا الى ما فيه خير للإسلام و المسلمين
Bandung, 03
R. Tsani 1428 H
21 April 2007 M
DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Ketua Sekretaris
K.H.
Usman
Shalehuddin
K.H. Wawan Shofwan Sh
NIAT:
05336 NIAT:
30400
Tidak ada komentar:
Posting Komentar