Laman

Kamis, 23 Agustus 2012

SEDEKAP DALAM SALAT


FATWA PERSIS TENTANG SEDEKAP DALAM SHALAT
1. SEDEKAP DALAM SALAT
KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
TENTANG
SEDEKAP DALAM SALAT
Kita tidak dapat melakukan salat dengan baik, selama kita tidak mengenal tata cara salat yang dilakukan Rasulullah saw.. maka untuk mengenal tata cara salat Rasulullah tersebut, kita harus meneliti sunnah Rasulullah saw. yang berhubungan dengan sifat-sifat salatnya baik yang wajib atau yang sunnatnya. Maka untuk mengetahui hal-hal tersebut, kita harus meneliti amaliyyah Rasulullah saw. yang berhubungan dengan hal itu, sesuai sabdanya:
صلوا كما رأيتمونى أصلي (رواه البخارى1:117)
Lakukanlah olehmu salat sebagaimana kamu mengetahui tatacara salatku. HR. Al-Bukhari, juzI:117

Maka dengan perintah tersebut mewajibkan kepada kita untuk mengikuti tatacara salat Rasulullah saw. baik yang wajib ataupun yang sunnatnya. Adapun kita bisa mengetahui yang wajib atau yang sunnatnya dalam pekerjaan salat tersebut, adalah berdasarkan sabda amaliyyah Rasulullah saw., sebagaimana beliau pernah mengajarkan salat kepada Khalla bin Rafi’ yang tidak atau belum mengetahui tatacara salat yang baik dan sempurna.

SALAT MALAM LEBIH DARI SEBELAS RAKAAT


DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah Penyerta Muktamar XIV Di PC Persis
Soreang, 8 Agustus 2010 M
27 Sya’ban 1431 H
Tentang:
“SALAT MALAM LEBIH DARI SEBELAS RAKAAT”

بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
1. Firman Allah :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا. الإسراء : 79.

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Q.s. Al-Isra 79)
2. Hadis-hadis Nabi Saw
خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي اْليَوْمِ وَاللَّيْلَةِ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُنَّ ؟ قَالَ لاَ اِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ


Lima salat dalam sehari semalam, Ia bertanya lagi, Adakah yang wajib atasku selain itu? Beliau menjawab, Tidak ada, kecuali kalau engkau hendak mengerjakan yang sunat. (H.r. Bukhari)

MENYALATI JENAZAH MUSLIM YANG MATI DALAM MAKSIAT


DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah Penyerta Muktamar XIV
Di PC Persis
Soreang, 8 Agustus 2010 M 27 Sya’ban 1431 H
Tentang:
“MENYALATI JENAZAH MUSLIM YANG MATI DALAM MAKSIAT”

بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
1. Firman Allah:
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً. الإسراء : 32.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isra 32).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنْصَابُ وَالأَزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. المائدة : 90.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib denganpanah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.s. Al-Maidah 90).

FIDYAH HAJI BAGI YANG SAKIT


KEPUTUSAN HASIL SIDANG DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Tanggal : 15 Januari 1986

بسم الله الرحمن الرحيم


 I.  FIDYAH HAJI BAGI YANG SAKIT

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ للهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنْ الْهَدْيِ وَلاَ تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنْ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ …البقرة : 196
Dan sempurnakanlah haji dan umrahmu karena Allah; tetapi kalau kamu terhalang (dengan musuh), maka kirimlah kurban sedapatnya, dan janganlah kamu mencukur kepalamu, sehingga kurban itu sampai ke tempatnya. Tetapi barang siapa diantaramu sakit atau dikepalanya ada sesuatu yang menggangu (lalu ia mencukur rambut), maka hendaklah ia membayar fidyah dengan puasa, atau shadaqah, atau kurban. Maka apabila telah aman (dari gangguan musuh), lalu siapa yang senang-senang dengan ibadah ‘umrah hingga waktu ibadah haji, maka hendaklah ia membayar fidyah dengan kurban sedapatnya, tetapi barangsiapa tidak mendapatkannya, maka hendaklah ia berpuasa tiga hari diwaktu haji dan tujuh hari apabila kamu telah pulang; hal itu berjumlah sepuluh hari yang sempurna. (al-Baqarah 2 : 196).

اَلاِحْصَارُ=اَلْمَنْعُ
قَالَ ابْنُ عُمَرَ وَابْنُ الزُّبَيْرِ وَابْنُ عَبَّاسٍ وَالشَّافِعِيُّ وَأَهْلُ الْمَدِيْنَةِ وَالمُرَادُ بِالآيَةِ حَصْرُ الْعَدُوِّ  لأَنَّ الآيَةَ نُزِلَتْ فِي سَنَةِ سِتٍّ فِي عُمْرَةِ اْلحُدَيْبِيَةِ حِيْنَ صَدَّ المُشْرِكُونَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم  عَنْ مَكَّةَ. قَالَ ابْنُ عُمَرَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ  صلى الله عليه وسلم   فَحَالَ كُفَّارُ قُرَيْشٍ دُونَ البَيْتِ فَنَحَرَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم  هَدْيَهُ وَحَلَقَ رَأْسَهُ وَدَلَّ عَلَى هذَا قَوْلُهُ تَعَالَى" فَإِذَا أَمِنْتُمْ" وَلَمْ يَقُلْ "بَرَأْتُمْ" وَاللهُ أَعْلَمُ – (القرطبى 373:2 , ابن جرير 124:2)

HUKUM MAGIC DAN KEDUGALAN


KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
TENTANG
HUKUM MAGIC DAN KEDUGALAN
بسم الله الرحمن الرحيم

Dewan hisbah persatuan Islam setelah :
MENGINGAT :
1. Al qur’an dan hadits yang menerangkan tentang jin, sihir, dan kemusyrikan, antara lain :
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا (50)
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al kahfi: 50)
وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا (4) وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ تَقُولَ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا (5) وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6) }
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Q.S. Al jin: 6)

ISYARAT TELUNJUK PADA DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD


KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
TENTANG
ISYARAT TELUNJUK PADA DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD
 بسم الله الرحمن الرحيم

Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
1.      Hadis-hadis Wail bin Hujr tentang isyarat telunjuk pada:
a.       Duduk secara mutlak, antara lain
Dari Wail bin Hujr bahwa ia berkata tentang salat Rasulullah saw., “kemudian beliau duduk, maka beliau menghamparkan kaki kiri dan menyimpan tangan kiri di atas paha dan lutut kirinya, dan beliau menjadikan ujung sikut yang kanan atas dipaha kanan. Kemudian menggenggamkan dua jarinya dan membuat lingkaran, kemudian mengangkat telunjuknya dan aku melihat beliau menggerak-gerakkannya, beliau berdua dengan itu” HR. Ahmad Musnad Ahmad IV : 318, an-Nasai as Sunan al Kubra I : 376 dan Abu Daud, Aunul Ma’bud III : 195
b.      Duduk tasyahud, antara lain
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ الْجَرْمِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ حُجْرٍ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ قُلْتُ لَأَنْظُرَنَّ إِلَى صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا جَلَسَ يَعْنِي لِلتَّشَهُّدِ افْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى يَعْنِي عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى
Dari Wail bin Hujr, ia berkata, “Saya benar-benar hendak melihat salat Rasulullah saw. ketika beliau duduk, yakni untuk tasyahud, beliau menghamparkan kaki kiri dan menyimpan tangan kiri yaitu di atas paha yang kiri dan menancapkan kaki yang kanan” HR. At Tirmidzi

HUKUM PENGGUGURAN KANDUNGAN KORBAN PERKOSAAN


Argumentasi Dan Keputusan Dewan Hisbah PP Persis tentang Pengguguran Kandungan Korban Perkosaan
Mukadimah
Sungguh merupakan masalah yang teramat kompleks yang harus dihadapi, rumit dan jauh dari harus dianggap sederhana. Masalah ini memang mesti dilihat dari segala aspek secara terpada baru diputuskan keputusan yang semestinya.
Para ulama ketika akan memutuskan hukum secara syar’I tidak luput pula pandangan mereka dari menimbang kaidah-kaidah usuliyah di antaranya:
الأصل في النهي للتحريم
Asal dari setiap larangan itu hukumnya haram
درء المفاسد مقدم على جلب المصالح
Menghindarkan mafsadat (kerusakan) lebih didahulukan daripada meraih maslahat.
الضرورة تبيح المحظورات
Darurat itu membolehkan hal-hal terlarang

HUKUM PEMANFAATAN SEL PUNCA


DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah Lengkap
Di Gedung Haji Qanul Manazil, Ciganitri Bandung
Tentang:
"PEMANFAATAN SEL PUNCA UNTUK PENELITIAN DAN KESEHATAN DALAM TINJAUAN SYARI'AT"
بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:

MENGINGAT:

Firman Allah SWT :
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي ءَادَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً.

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Q.s. Al-Isra:70

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Q.s. Alhaj : 5

Selasa, 21 Agustus 2012

HUKUM JUM'AT BAGI MUSAFIR


DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah II Pasca Muktamar XIII
Di PC Persis Banjaran
Tentang:
“HUKUM JUMAT BAGI MUSAFIR”

بسم الله الرحمن الرحيم

Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:

MENGINGAT:                                        

1. Firman Allah tentang wajib Jumat

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ 
(٩)

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Q.s. Al-Jumu’ah:9

2. Hadis Rasulullah saw. tentang golongan yang dikecualikan dari kewajiban Jumat

Dari Thariq bin Syihab, dari Nabi saw. saw. beliau bersabda, “Jum’at itu adalah hak yang wajib bagi setiap muslim secara berjama’ah kecuali empat golongan; hamba sahaya, perempuan, anak-anak, dan yang sakit.” H.r. Abu Daud, Sunan Abu Daud, I:347

HUKUM SYADDUDZARI'AH


DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah Lengkap
Di Gedung Haji Qanul Manazil, Ciganitri Bandung
Tentang:
"SYADDUDZARI'AH DAN IMPLEMENTASINYA"
بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:

MENGINGAT:

Firman Allah SWT :

Surat Hud/11:113

وَلا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ 
(١١٣)

 “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, Kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan”

An-Nisa/4: 58-59
  
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (٥٨)يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا 
(٥٩)


 “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.58. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (59).

KELUAR DARI MINA MENUJU ARAFAH TENGAH MALAM DAN SHALAT SUBUH DI ARAFAH


DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah Lengkap
Di Gedung Haji Qanul Manazil, Ciganitri Bandung,
Tentang:
"KELUAR DARI MINA MENUJU ARAFAH TENGAH MALAM DAN SHALAT SUBUH DI ARAFAH"
بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:

MENGINGAT:

1.Nabi Saw., masuk Mina pada hari Tarwiyah

....فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ تَوَجَّهُوا إِلَى مِنًى فَأَهَلُّوا بِالْحَجِّ وَرَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَصَلَّى بِهَا الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ
….Ketika hari tarwiyah mereka(bersama Nabi) pergi menuju Mina, mereka ber ihram untuk haji kemudian rasulullah Saw., naik kendaraan, kemudian shalat zhuhur, ‘ashar,maghrib, Isya dan subuh.(H.R Muslim,1:511)

2.Nabi Saw., pergi dari Mina ke Arofah pagi hari setelah terbit matahari.

...ثُمَّ مَكَثَ قَلِيلاً حَتَّى طَلَعَتِ الشَّمْسُ وَأَمَرَ بِقُبَّةٍ مِنْ شَعَرٍ تُضْرَبُ لَهُ بِنَمِرَةَ فَسَارَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَلاَ تَشُكُّ قُرَيْشٌ إِلاَّ أَنَّهُ وَاقِفٌ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ كَمَا كَانَتْ قُرَيْشٌ تَصْنَعُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَأَجَازَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَتَّى أَتَى عَرَفَةَ فَوَجَدَ الْقُبَّةَ قَدْ ضُرِبَتْ لَهُ بِنَمِرَةَ فَنَزَلَ بِهَا

....kemudian Nabi Saw., tinggal sebentar sampai terbit matahari, Nabi saw memerintahkan membuat qubah dari bulu untuknya di Namirah , kemudian Rasulullah Saw., berangakat.Orang Quraisy tidak ragu bahwa Nabi Saw., akan wuquf di Masy’aril Haram sebagaimana orang Quraisy lakukan dijaman jahiliyyah. Kemudian Rasulullah Saw melewatinya sampai tiba di ‘Arofah singgah di Namirah.(H.R Muslim,1:511)